Yuk Belajar Budidaya Sawi bersama Teman Tanam!
- Teman Tanam
- Nov 11, 2020
- 5 min read

1. Cara Budidaya Sawi Di Pot Atau Polybag
Cara budidaya sawi di pot atau polybag dapat dilakukan dengan sangat mudah karena metode yang digunakan tidak terlalu rumit . Hanya mengutamakan bibit yang unggul penanaman yang tepat dan Pemeliharaan yang cukup. Salah satu jenis sayuran yang memiliki gizi tinggi adalah sawi. Di dalam sawi terdapat kandungan fitonutrien yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh serta untuk mencegah beberapa penyakit . Sawi juga dapat mencegah terjadinya peradangan, serta mencegah kerusakan plak pada arteri. Bagi yang syringe melaksanakan program diet maka mengonsumsi sawi sangatlah baik karena sawi dapat mengendalikan kolesterol dalam tubuh.
2. Syarat Tumbuh Tanaman Sawi
Tanah yang cocok dan juga baik untuk ditanami sawi adalah tanah yang teksturnya gembur kemudian banyak mengandung humus dan subur serta memiliki pembuangan udara yang baik . Sawi ini lebih cocok di tanam pada dataran tinggi namun juga dapat di tanam di dataran rendah . Namun untuk persyaratan ini tidak perlu terlalu khawatirkan karena Anda dapat melakukannya dengan mudah dengan menggunakan polybag dan dapat meletakkan di halaman atau pekarangan rumah Anda .
3. Cara Memilih Bibit Sawi
Sebelum mengarah jauh pada proses penanaman sawi maka Anda harus memperhatikan pemilihan bibit sawi terlebih dahulu. Yang menjadi syarat utama berhasil atau tidaknya tanaman sayur sawi ini tumbuh berasal dari pemilihan bibit yang unggul. Ciri-ciri dari bibit sawi yang unggul dan sehat sebagai berikut ini:
Bibit sawi unggul memiliki bentuk yang bulat dan ukurannya kecil.
Bibit sawi unggul memiliki kulit yang berwarna coklat agak kehitaman.
Bibit sawi unggul memiliki permukaan yang lebih licin dan juga mengkilap.
Bibit sawi yang baik di kemas menggunakan alumunium foil yang masih utuh.
Mengapa pemilihan bibit sawi itu penting? Hal tersebut dikarenakan agar hasil tanam yang di hasilkan nantinya sangat berkualitas dan sesuai dengan harapan. Cara untuk menentukan biji sawi yang baik juga dapat dilakukan dengan cara merendam bibit sebelum ditanam. Apabila bibit sawi tidak tenggelam atau mengapung, maka bibit tersebut sangat jelek dan sebaiknya tidak digunakan karena bibit yang baik yaitu tenggelam saat direndam.
4. Langkah Langkah Budidaya Sawi
1. Metode Persemaian Bibit Sawi
Pertama siapkan polybag yang ukuran diameternya sekitar 15 cm.
Masukkan tanah humus atau sub soil ke dalam polybag dan akan jauh lebih baik jika menggunakan kompos. Anda bisa membuat pupuk kompos sendiri. Caranya bisa Anda lihat pada artikel kami yang berjudul Cara membuat pupuk kompos organik sederhana.
Biji sawi dapat langsung di semaikan ke dalam 1 polybag dan lakukan penyiraman secara rutin yaitu pada pagi dan juga sore hari.
Ketika telah tumbuh menjadi benih sawi yang berumur 3 – 4 minggu maka dapat langsung ditanam dengan cara pemindahan.
2. Metode Penanaman
Ikuti langkah 1 dan langkah 2 pada metode persemaian di atas kemudian lakukan pencabutan atau pemindahan benih sawi secara hati-hati dan usahakan agar akar benih sawi tidak rusak.
Buat lubang pada polybag dengan menggunakan jari dan benih sawi dapat diletakkan ke dalam lubang tersebut. Pada satu polybag dapat menampung 3 – 5 benih. Buat lubang sesuai dengan jumlah benih.
Jika semua sudah selesai maka lakukan penyiraman secara rutin pada pagi dan sore hari.
Pupuk organik dapat diberikan selama satu minggu sekali.
3. Metode Panen
Tanaman sayur sawi ini dapat dipanen ketika usianya sudah menginjak 2 bulan . Cara panen yang dilakukan yaitu dengan mencabut seluruh bagian tanaman dan dapat juga dengan memotong batang sawi bagian atasnya saja dan dapat juga dengan hanya memetik daunnya saja . Dengan memanen menggunakan cara hanya memetik daunnya saja dapat membuat tanaman sawi tumbuh lama sehingga tidak perlu lagi proses penanaman kembali.
5. Cara Memelihara Tanaman Sawi terhadap Hama dan Penyakit
Pengendalian Hama
Tanaman sawi pada umumnya terkena hama ulat daun yang merusak daun sawi . Adapun gejala yang disebabkan oleh akibat ulat tersebut yaitu permukaan daun sawi menjadi rusak dan berlubang serta tidak rata kemudian daun dan akarnya menjadi kering . Cara kimiawi dapat dilakukan dengan menggunakan semprotan insektisida . Insektisida alami atau insektisida nabati bisa diandalkan . Untuk cara kimiawinya dapat memberikan insektisida yang teksturnya berbentuk butiran . Kemudian untuk ulat grayak yang dapat membuat daun menjadi kuning , berlubang , dan tidak beraturan dapat di kendalikan dengan cara mencampakkan ulat dan disemprot dengan insektisida jenis matador.
Pengendalian Penyakit
Penyakit yang biasanya dialami sawi yaitu pembusukan pada daun yang pada awalnya mengubah warna daun menjadi kuning kemudian terdapat lendir dan pada akhirnya daun membusuk. Pengendalian penyakit ini dapat dilakukan dengan cara sanitasi atau penyemprotan fungisida jenis bion, topsin, dan kocide. Untuk penyakit akar gada yang dapat membuat akar sawi menjadi busuk, kering, dan mati dapat di kendalikan dengan sanitasi. Kemudian untuk penyakit bercak daun dapat diatasi dengan penyemprotan fungisida yang berbahan aktif. Kemudian penyakit busuk alternaria yang dapat membuat akar menjadi kering dapat dikendalikan dengan penyemprotan fungisida dithane.
6. Pemeliharaan untuk menjaga Kesehatan Tanaman Sawi
Penyiraman
Pemeliharaan sawi dapat dilakukan dengan cara penyiraman yang di sesuaikan dengan musim. Apabila musim penghujan maka sawi sudah tidak memerlukan air lagi namun untuk musim kemarau maka sawi memerlukan banyak air yang dapat dilakukan pada pagi dan juga sore hari.
Penjarangan
Cara pemeliharaan ini dapat dilakukan sebanyak dua minggu setelah proses penanaman selesai. Tujuan dari cara ini yaitu menghindari terjadinya hambatan pada pertumbuhan tanaman sawi dengan cara mencabut tanaman yang tumbuh dengan rapat. Hal ini perlu diperhatikan karena tanaman tidak akan tumbuh dengan baik dan sehat apabila lokasi tanamnya sangat sempit dan berhimpit dengan tanaman lain sehingga unsur hara yang didapat dari tanah akan lebih sedikit.
· Penyulaman
Cara ini adalah proses pergantian tanaman yang baru. Jadi apabila tanaman sawi yang telah ditanam ternyata terkena hama serta penyakit dan kemudian sudah terlanjur mati maka dapat diganti dengan tanaman yang baru. Usahakan penyulaman ini tidak terjadi dengan cara rutin merawat tanaman sawi agar terhindar dari penyakit atau ketika tanaman terserang penyakit segera diatasi dengan cara yang telah diberikan di atas.
Penyiangan
Jadi cara ini dapat dilakukan sebanyak 2 – 4 kali selama masa tanam sawi. Penyiangan ini juga disesuaikan dengan jumlah gulma yang menyerang tanaman. Dengan pemeliharaan ini tentunya tanaman sayuran sawi akan terbebas dari yang namanya gulma, hama, dan penyakit. Hal ini juga dapat mencegah terjadinya tanaman layu dan mati sehingga tidak terjadi kesia-siaan pada saat melakukan budidaya sayuran sawi.
Pemupukan
Pemupukan adalah hal yang penting yang harus diberikan kepada tanaman sawi untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangannya. Pemupukan dapat diberikan pada usia sawi yang sudah menginjak 3 minggu. Pemupukan dapat diberikan dengan menggunakan urea sebanyak 20 kg / ha dengan dosis pemberian sekali seminggu dan hingga masa panen. Pupuk kandang atau pupuk kompos juga dapat digunakan untuk menyuburkan media tanah dan membuat kandungan unsur hara dalam tanah terpenuhi. Jadi tidak hanya tanaman saja yang dibuat subur namun juga media tanahnya.
Pemeliharaan di atas sangat penting dilakukan untuk menjaga kesehatan tanaman sayur sawi dan juga agar hasil panen menjadi lebih berkualitas . Segala jenis hama dan penyakit juga dapat diatasi dengan melakukan pemeliharaan . Jadi intinya pemeliharaan itu dapat mendukung kualitas dari tanaman tersebut .
Jadi kini jika Anda dapat menanam sendiri tentunya Anda pun tidak perlu repot lagi untuk belanja sayur mayur karena Anda tinggal hanya memetik di halaman atau pekarangan rumah saja .
Nah sekarang sudah tahukan tentang daun bawang? mulai dari nama latin, manfaatnya hingga cara menanam daun bawang itu seperti apa. Semoga artikel ini bermanfaat ya.. Terimakasih sudah membaca, jangan lupa like dan share artikel ini ya!
Comments